Penerapan BioInformatika di bidang budidaya


Resume Jurnal KLIK


Pengamatan jenis kelamin ikan guppy, baik maupun contoh perlakuan pemberian pakan berhormon, dilakukan secara morfologi dengan mengamati bentuk dan warna tubuh pada ikan. Ikan guppy jantan memiliki bentuk tubuh yang lebih ramping, bagian pangkal ekor lebih gelap dan ekor  tampak lebih panjang berwarna warni serta bentuk ekornya fan tail. Sedangkan ikan guppy betina bentuk tubuhnya lebih besar, pangkal ekor cerah transparan berbentuk ekor round tail. Dalam jurnal tersebut di jelaskan bahwa keberhasilan pembalikan kelamin dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu metode pemberian, lama pemberian, jenis hormon, dosis hormon, dan suhu selama perlakuan. Konsentrasi yang tinggi atau lebih dari 10 mg/kg pakan dan waktu periode pemberian yang lama dapat menyebabkan terjadinya efek berlawanan dari hormon methytestosteron.


Rendahnya nisbah kelamin jantan ikan guppy diduga juga karena faktor rendahnya suhu air yang berada di bawah kisaran optimal. Derajat keasaman (pH) berkisar antara 6,5 - 7,0 sehingga masih dalam kisaran pH yang optimal.Menurut Basuki (2002) Derajat keasaman untuk ikan guppy tumbuh optimal antara 6,3 - 8,3. Konsentrasi oksigen terlarut dalam media pemeliharaan juga dalam kondisi yang optimal untuk pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan guppy berkisar antara 6,5 – 7,0 mg/l. Konsentrasi kadar oksigen yang optimal untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan guppy minimal 4 mg/l. Kelarutan oksigen pada penelitian ini tidak membawa dampak yang negatif terhadap tingkat kelangsungan hidup serta nisbah kelamin jantan ikan guppy. Methyltestosteron memberikan pengaruh terhadap nisbah kelamin (seks rasio) ikan guppy. 

Nama : Mega Rahadiyani
Nim  : 26010210120009
Prodi : Budidaya Perairan


0 komentar:

Posting Komentar